Apa Itu Hipertensi? Kenali Gejala dan Ciri-Cirinya!

Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap dan merupakan penyakit yang paling banyak diidap masyarakat. Meski begitu, banyak masyarakat yang awam dengan istilah hipertensi. Lalu apa itu hipertensi? 

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit darah tinggi. Masyarakat Indonesia lebih akrab dengan istilah darah tinggi untuk mengistilahkan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah.

Penyakit ini terbilang penyakit yang cukup berbahaya, karena dapat menyebabkan seseorang terkena serangan jantung dan stroke. 

Oleh karena itu, harus segera diobati jika Anda mengidap penyakit tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai apa itu hipertensi, ciri-ciri, gejala, serta cara mengatasinya. Penasaran kan? Langsung saja simak disini! 

Mengenal Apa Itu Hipertensi

Hipertensi merupakan istilah yang sering didengar, meski begitu tidak semua orang memahami apa yang dimaksud dengan Hipertensi. Agar Anda lebih mengenal apa itu hipertensi, perhatikan ulasan berikut ini.

Hipertensi dan darah tinggi apa bedanya? Hipertensi merupakan istilah lain dari penyakit tekanan darah tinggi. Masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai penyakit darah tinggi karena tekanan darah melebihi batas normal yang ditentukan. 

Ambang batas normal tekanan darah orang dewasa menurut WHO adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg merupakan nilai dari tekanan sistolik, yaitu tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. 

Sedangkan nilai 80 mmHg merupakan nilai dari tekanan diastolik, yaitu tekanan ketika otot jantung dalam keadaan relaks dan menerima aliran darah dari seluruh tubuh yang kembali ke jantung. 

Secara umum, tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi yang umum. Seseorang pasti akan mengalami peningkatan tekanan darah pada dinding arteri.

Namun, jika keadaan tersebut terus berlanjut dalam jangka yang cukup panjang maka akan menimbulkan masalah. Pengidap darah tinggi bisa saja terkena serangan jantung, serangan stroke, hingga merenggut nyawa. 

Kapan Seseorang Disebut Mengalami Hipertensi?

Jika seseorang memiliki tekanan darah sebesar 120/80 mmHg hingga mencapai 139/89 mmHg maka orang tersebut memiliki risiko mengidap hipertensi.

Kondisi ini sering disebut dengan prehipertensi dan berisiko terkena stroke dan jantung koroner lebih cepat. Lantas tensi tinggi berapa batasnya? Seseorang dikatakan terkena hipertensi ketika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. 

Jenis dan Klasifikasi Penyakit Hipertensi

Secara umum, klasifikasi penyakit hipertensi dibagi menjadi 2 seperti berikut:

Hipertensi Primer

Hipertensi primer merupakan jenis yang paling sering dialami banyak orang seiring bertambahnya usia. Jenis hipertensi primer juga sulit untuk diidentifikasi apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mengidap penyakit ini. Perkembangan darah tinggi primer akan bertahap sesuai berjalannya waktu. 

Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder cenderung terjadi secara tiba-tiba. Nilai tekanan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan tekanan hipertensi primer. 

Biasanya seseorang yang mengidap hipertensi sekunder disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:

  • Gangguan tidur, seperti insomnia.
  • Mengalami gangguan tidur yang bersifat obstruktif atau apnea.
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal.
  • Terkena tumor kelenjar adrenal.
  • Memiliki permasalahan tiroid.
  • Adanya kecacatan pada pembuluh darah bawaan sejak lahir.
  • Menggunakan obat-obatan seperti dekongestan (obat pengencer dahak), pil KB, obat flu, dan obat analgesik yang dijual bebas atau obat tanpa resep dokter.
  • Penggunaan obat-obatan tergolong narkotika seperti amfetamin dan kokain.

Apa Saja yang Menyebabkan Penyakit Hipertensi?

Berikut beberapa penyebab umum yang menyebabkan seseorang terkena hipertensi, antara lain :

  • Faktor genetik
  • Pola hidup yang tidak sehat, seperti tidak berolahraga atau mengonsumsi makanan cepat saji, makanan terlalu asin dan manis, minuman manis dan beralkohol.
  • Mengidap penyakit atau dalam keadaan medis tertentu. Misalnya, kondisi yang sudah dijelaskan di hipertensi sekunder.
  • Faktor usia, khususnya usia 65 tahun lebih.
  • Mengalami obesitas.
  • Merokok.
  • Stres.

Bahaya dan Akibat Buruk Hipertensi Jika Tidak Segera Ditangani

Jika kondisi darah tinggi dibiarkan begitu saja, maka sangat berbahaya sekali. Bisa-bisa penderita hipertensi mengalami komplikasi penyakit seperti berikut :

  • Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah).
  • Aneurisma (muncul benjolan pada arteri).
  • Penyakit arteri perifer (mempersempit arteri perifer).
  • Penyakit arteri koroner (suplai darah pada jantung berkurang).
  • Ventrikel kiri jantung bengkak.
  • Serangan jantung.
  • Gagal jantung.
  • Glomerulosclerosis.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Aneurisma arteri ginjal.
  • Gagal ginjal.
  • Kebutaan.
  • Stroke.
  • Stroke iskemik atau TIA (Stroke ringan).
  • Dementia.
  • Penyakit sindrom metabolik.
  • Disfungsi seksual.

Baca Juga : Apa Itu Lemak Darah (Kolesterol)? Ini Gejala & Bahayanya

Apa Ciri-Ciri Darah Tinggi Naik? Ini Gejalanya!

Sebenarnya, pada sebagian besar penderita darah tinggi tidak menunjukkan ciri atau gejala tertentu. Bahkan, beberapa orang yang memiliki tekanan darah sangat tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, terkadang ada sebagian orang yang merasakan tanda dan gejala hipertensi seperti berikut:

  • Nyeri dada
  • Gangguan pada penglihatan
  • Kulit wajah dan leher memerah
  • Mimisan
  • Sakit kepala hebat
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Terkadang keluar darah saat buang air kecil

Cara Mengatasi Hipertensi Secara Dengan Bahan Alami

Cara pencegahan hipertensi sebenarnya susah-susah gampang. Bila Anda masih dalam keadaan prehipertensi mungkin mudah.

Tipsnya Anda bisa menjalankan gaya hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, mengelola stres hingga rutin berolahraga.

Namun, jika Anda sudah mengidap darah tinggi, Anda harus mengkonsumsi obat untuk mengurangi hipertensi.

Bagi Anda yang takut mengkonsumsi obat darah tinggi yang tidak aman,. Ada pilihan obat yang aman dikonsumsi dan mengandung bahan alami yaitu dengan Omepros. Bahan alami, diantaranya :

1. Black Seed Oil

Kandungan ini mengandung kandungan asam lemak esensial seperti Gamma Linolenic Acid (GLA) dan asam lemak tak jenuh seperti Omega6.

Kedua kandungan asam lemak tersebut berfungsi mengurangi peradangan dalam pembuluh darah, melancarkan aliran darah yang tersumbat, hingga menguatkan pembuluh darah kapiler.

2. Flaxseed Oil

Kandungan flaxseed oil dalam Omepros mengandung kandungan Omega 3 yang dapat menghambat pembentukan senyawa Tromboxan A2.

Senyawa yang dapat menyebabkan pembuluh arteri tebal dan keras. Kandungan Omega 3 dalam flaxseed oil tersebut dapat mencegah pengerasan arteri sehingga Anda terhindar dari stroke dan serangan jantung.

3. Olive Oil

Kandungan ini berfungsi mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida tinggi yang dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah.

Alhasil aliran pembuluh darah lancar, sehingga terhindar dari serangan jantung atau stroke. Kandungan ini juga meningkatkan imunitas tubuh dan menangkal radikal bebas. 

4. Canola Oil

Kandungan Omega3 dan 6 dalam canola oil dapat menyehatkan jantung dan menstabilkan kadar lemak darah.

5. Safflower Oil

Safflower oil dikenal memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Seperti diketahui antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh, karena dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Selain itu, antioksidan juga dapat menstabilkan tekanan darah tinggi, menyehatkan jantung, mencegah terjadi aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

Safflower oil juga dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak enzim lipase. Enzim ini nantinya berfungsi untuk mencerna lemak atau lipid dengan baik dan cepat.

6. Salmon Oil

Di dalam salmon oil, terdapat kandungan Selenium, EPA, DHA, Omega 3, serta Vitamin B12 dan Vitamin D. Semua kandungan tersebut baik untuk nutrisi otak dan saraf, sehingga dapat mencegah seseorang terkena penyakit alzheimer, dementia, parkinson, stroke, jantung, dan arteri perifer.

Selain itu, kandungan tersebut dapat mengembalikan tekanan darah, dan kadar lemak dalam ambang batas normal. 

7. Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai antioksidan alami yang berguna menangkal radikal bebas dalam tubuh dan membantu pengobatan alzheimer.

Apa itu Omepros?

Omepros merupakan suplemen dengan kandungan alami, yang mempunyai manfaat membantu menurunkan kolesterol / lemak darah, secara tidak langsung dapat membantu menurunkan tekanan darah. Berikut kandungan omepros :

  • 150 mg Salmon Oil
  • 800 mg Blackcurrant Seed Oil 
  • 150 mg Flaxseed Oil 
  • 100 mg Olive Oil
  • 200 mg Canola Oil 
  • 50 mg Safflower Oil
  • 15 IU Vitamin E

Bagaimana Cara Mengkonsumsi Omepros yang Benar?

Agar Anda mendapatkan manfaat dari Omepros, Anda harus mengonsumsi suplemen ini 3x sehari sesudah makan. Selama ini belum ada efek samping yang dikeluhkan oleh orang-orang yang mengkonsumsi Omepros. Namun, Omepros tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. . 

Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi bila tiba-tiba hipertensi menyerang Anda. Suplemen dari bahan alami siap membantu menurunkan masalah tersebut dengan cepat, aman, dan tepat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×